Jika konflik semakin berat karena lama terpendam maka penting bagi perusahaan untuk menemukan konflik atau sumbernya sedini mungkin. Permasalahan atau konflik yang terjadi antara karyawan atau karyawan dengan atasan dapat diatasi dengan komunikasi. Komunikasi harus di antisipasi dengan baik dan dengan system yang terstruktur. Karena jika masalah komunikasi antara atasan dan bawahan tidak lancar maka bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya mogok kerja, bahkan demo. Pemimpin harus dapat membuat keputusan yang terbaik dan efektif guna menyelesaikan permasalahan yang ada. Sehingga untuk mensiasati masalah ini biasa dilakukan dengan berbagai cara:
1. Membentuk suatu system informasi yang terstruktur, agar tidak terjadi kesalahan dalam komunikasi. Misalnya, dengan membuat papan pengumungan atau pengumuman.
2. Buat komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan menjadi lancar dan harmonis, misalnya dengan membuat rapat rutin, karena dengan komunikasi yang dua arah dan intens akan mengurangi masalah di lapangan.
3. Beri pelatihan dalam hal komunikasi kepada atasan dan karyawan, pelatihan akan memberikan pengetahuan dan ilmu baru bagi setiap individu dalam organisasi dan meminimalkan masalah dalam hal komunikasi.
4. Observasi langsung. Tidak semua konflik disuarakan oleh para karyawan. Karena itu ketajaman observasi dari pimpinan akan bisa mengetahui ada tidaknya suatu (sumber) konflik.
5. Kotak Saran. Cara semacam ini banyak digunakan oleh perusahaan atau lembaga-lembaga lain. Cara ini efektif karena para pengadu tidak perlu bertatap muka dengan pimpinan. Bahkan bisa merahasiakan identitasnya.
Konflik tidak bisa dihindari tetapi dapat diatasi! Untuk dapat mengatasi konflik maka seorang pemimpin perlu memiliki kreativitas dalam mencari pemecahaan dari suatu masalah. Contoh kasus yaitu dalam rapat mingguan sebuah perusahaan pastilah masing-masing individu memiliki argumen dan pendapat yang berbeda-beda. Perbedaan pendapat tersebut terkadang dapat memicu adanya suatu perdebatan yang apabila dibiarkan dapat berujung pada konflik. Dan tentunya hal ini dapat menghambat lahirnya suatu keputusan bersama. Untuk itu pimpinan perusahaan atau pimpinan rapat harus bersikap bijak dalam menyelesaikan konflik tersebut. Cara-cara yang dpat dilakukan antara lain yaitu :
a. Memanggil karyawan yang terlibat untuk diberikan arahan. Seorang pemimpin harus berhasil mengeluarkan masalah-masalah yang membuat konfklik yang terjadi pada karyawan tersebut, untuk dicarikan solusinya melalui musyawarah bersama.
b. Melakukan evaluasi terhadap berbagai kemajuan atau kemunduran yang diperoleh. Dengan memperlihatkan bahwa dengan konflik telah merugikan TIM secara menyeluruh.
c. Membuat peraturan bersama dengan karyawan agar ketika konflik yang mengacu pada dampak negatif sehingga mengakibatkan hancurnya organisasi tersebut, maka bisa dipertanggung jawabkan oleh pihak yang terlibat karena adanya peraturan yang sudah disepakati bersama.
Sunday, November 29, 2009
Hubungan Antara Konflik Dengan Keputusan dan Solusi Pada Suatu Organisasi
Hidup tidak lepas dari Konflik. Jika tidak ingin kisruh yang berkepanjangan maka konflik harus dipecahkan! Konflik perlu diselesaikan dan karena itu perlu strategi yang bisa membantu menyelesaikan Koflik! (Thomas C Schelling & Robert J Aumann, Pemenang Nobel Ekonomi 2005).
Konflik dapat dibagi menjadi 2 (dua),yaitu:
1.Konflik Fungsional dan Konflik non-Fungsional. Dikatakan bahwa konflik adalah fungsional, jika dari konflik itu membuahkan kebaikan bagi organisasi, mendukung tujuan dan meningkatkan kinerja (performance) organisasi. misalnya: 2 (dua) Departemen disuatu Perusahaan terlibat dalam Konflik, tentang bagaimana cara menghasilkan produk yang baik tanpa perlu menaikkan biaya produksi dan pada akhirnya menghasilkan suatu kesamaan pendapat. Hasil yang baik akan tercapai bila konflik ini dapat diselesaikan bersama-sama dan hasilnya dapat menguntungkan Perusahaan.
2.Konflik Non-fungsional adalah setiap pertentangan atau interaksi antara kelompok yang mengganggu organisasi dan merintangi upaya pencapaian Tujuan Perusahaan. Misalnya pertentangan antara bagian akutansi dan bagian personalia mengenai cara pembayaran gaji. Bagian personalia minta kepada bagian akutansi agar bagian personalia yang membayarkan langsung kepada karyawan, sedangkan bagian akutansi ingin membayarnya melalui bank. Atas ketidak-cocokan itu akhirnya kerjasama antara bagian akutansi dan bagian personalia menjadi sulit terkoordinasikan. Konflik yang non-fungsional harus dihilangkan dalam Perusahaan karena hal ini akan memberikan dampak negatif dikemudian waktu. Solusinya yaitu Penyelesaian konflik dapat dilakukan sendiri oleh yang bertikai, dapat juga dipaksa diselesaikan oleh (manajer) atasan, atau oleh pihak ketiga sebagai arbitrase (penengah pencari penyelesaian).
Konflik dapat dibagi menjadi 2 (dua),yaitu:
1.Konflik Fungsional dan Konflik non-Fungsional. Dikatakan bahwa konflik adalah fungsional, jika dari konflik itu membuahkan kebaikan bagi organisasi, mendukung tujuan dan meningkatkan kinerja (performance) organisasi. misalnya: 2 (dua) Departemen disuatu Perusahaan terlibat dalam Konflik, tentang bagaimana cara menghasilkan produk yang baik tanpa perlu menaikkan biaya produksi dan pada akhirnya menghasilkan suatu kesamaan pendapat. Hasil yang baik akan tercapai bila konflik ini dapat diselesaikan bersama-sama dan hasilnya dapat menguntungkan Perusahaan.
2.Konflik Non-fungsional adalah setiap pertentangan atau interaksi antara kelompok yang mengganggu organisasi dan merintangi upaya pencapaian Tujuan Perusahaan. Misalnya pertentangan antara bagian akutansi dan bagian personalia mengenai cara pembayaran gaji. Bagian personalia minta kepada bagian akutansi agar bagian personalia yang membayarkan langsung kepada karyawan, sedangkan bagian akutansi ingin membayarnya melalui bank. Atas ketidak-cocokan itu akhirnya kerjasama antara bagian akutansi dan bagian personalia menjadi sulit terkoordinasikan. Konflik yang non-fungsional harus dihilangkan dalam Perusahaan karena hal ini akan memberikan dampak negatif dikemudian waktu. Solusinya yaitu Penyelesaian konflik dapat dilakukan sendiri oleh yang bertikai, dapat juga dipaksa diselesaikan oleh (manajer) atasan, atau oleh pihak ketiga sebagai arbitrase (penengah pencari penyelesaian).
Hubungan Antara Konflik Dengan Keputusan dan Solusi Pada Suatu Organisasi
Konflik berasal dari kata latin configere yang artinya saling memukul.yang mana berarti konflik itu suatu usaha untuk menghancurkan atau menyingkirkan pihak lawan baik individu ataupun kelompok dalam suatu masyarakat. konflik di sebabkan oleh suatu interaksi antara sesama individu/kelompok tertentu dalam hal perbedaan baik itu pendapat, pengetahuan, kepandaian, adat istiadat dan lain-lain.
Faktor penyebab konflik bisa didasari oleh perbedaan individu, setiap individu mempunyai pendiriian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Lalu perubahan nilai-nilai yang begitu cepat dan mendadak dalam masyarakat, perubahan bisa terjadi kapan saja yang mana seseorang pun tak ada yang bisa meramalkannya, nah perubahan dapat di picu oleh konflik sosial.contohnya dalam masyarakat pedesaan yang dalam proses industrialisasi munculah konflik yang mana masyarakat tradisional di kenal dengan adanya bertani dan berlayar yang lalu berubah nilai-nilainya menjadi masyarakat industri.
Hubungan Konflik dengan Keputusan
Adanya konflik yang timbul dalam diri manusia pastinya didasari oleh keputusan apakah ia ingin berkonflik dengan manusia lain, contohnya dalam suatu acara perdebatan yang mana moderator memberi tema "ada apakah dengan negeri ini?" . Maka yang berdebat pun mempunyai prinsip dan ide masing-masing yang ingin di ungkapkan ke publik. Yang A berpendapat bahwa negeri ini sedang kacau, korup di mana-mana, banyaknya kriminalisasi,s edangkan yang B berpendapat bahwa negeri ini aman, sejahtera,d an tentram dengan menunjukan pendapatan perkapita negara pertahun dan keberhasilan negara dari segi perdagangan dan ekonomi. Mereka pun saling adu mulut dengan yakin bahwa pendapatnya benar. Maka dari itu timbulnya konflik pastinya di dasari oleh keputusan apakah ingin berkonflik atau tidak.
Solusi Konflik dalam Organisasi
Komunikasi itu penting dalam masyarakat,karena menyangkut ke sepahaman bahasa.kesalahpahaman bahasa dan simbol tertentu dapat menyebabkan konflik.karena itu peran media massa sangat di harapkan sebagai jembatan untuk menyatukan kesepahaman tata bahasa itu sendiri.
Dalam hal budaya pun bisa terjadi konflik,dalam hal ini setiap daerah mempunyai adat istiadat berbeda dengan daerah lain.maka dari itu setiap kita mengunjungi daerah tertentu yang mampunyai kebiasaan yang berbeda dengan kita di harapakan kita bisa menyesuaikan diri agar kita terhindar dari konflik budaya.
Faktor penyebab konflik bisa didasari oleh perbedaan individu, setiap individu mempunyai pendiriian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Lalu perubahan nilai-nilai yang begitu cepat dan mendadak dalam masyarakat, perubahan bisa terjadi kapan saja yang mana seseorang pun tak ada yang bisa meramalkannya, nah perubahan dapat di picu oleh konflik sosial.contohnya dalam masyarakat pedesaan yang dalam proses industrialisasi munculah konflik yang mana masyarakat tradisional di kenal dengan adanya bertani dan berlayar yang lalu berubah nilai-nilainya menjadi masyarakat industri.
Hubungan Konflik dengan Keputusan
Adanya konflik yang timbul dalam diri manusia pastinya didasari oleh keputusan apakah ia ingin berkonflik dengan manusia lain, contohnya dalam suatu acara perdebatan yang mana moderator memberi tema "ada apakah dengan negeri ini?" . Maka yang berdebat pun mempunyai prinsip dan ide masing-masing yang ingin di ungkapkan ke publik. Yang A berpendapat bahwa negeri ini sedang kacau, korup di mana-mana, banyaknya kriminalisasi,s edangkan yang B berpendapat bahwa negeri ini aman, sejahtera,d an tentram dengan menunjukan pendapatan perkapita negara pertahun dan keberhasilan negara dari segi perdagangan dan ekonomi. Mereka pun saling adu mulut dengan yakin bahwa pendapatnya benar. Maka dari itu timbulnya konflik pastinya di dasari oleh keputusan apakah ingin berkonflik atau tidak.
Solusi Konflik dalam Organisasi
Komunikasi itu penting dalam masyarakat,karena menyangkut ke sepahaman bahasa.kesalahpahaman bahasa dan simbol tertentu dapat menyebabkan konflik.karena itu peran media massa sangat di harapkan sebagai jembatan untuk menyatukan kesepahaman tata bahasa itu sendiri.
Dalam hal budaya pun bisa terjadi konflik,dalam hal ini setiap daerah mempunyai adat istiadat berbeda dengan daerah lain.maka dari itu setiap kita mengunjungi daerah tertentu yang mampunyai kebiasaan yang berbeda dengan kita di harapakan kita bisa menyesuaikan diri agar kita terhindar dari konflik budaya.
Labels:
SOFTSKILL
Subscribe to:
Posts (Atom)